Jumat, 14 Januari 2011

pemberitahuan

Dear readers, terima kasih atas segalanya.sekarang blog ini pindah ke blog saya yang baru, yaitu Reignbringer's blog mampir ya readers!

Rabu, 21 Juli 2010

Logika pembangunan piramida khufu, Mesir


Piramida Besar Khufu di Giza, Mesir dibangun untuk makam Pharaoh Khufu (Cheops), yang memerintah dari 2590 - 2567 SM. Piramida dengan tinggi 146 m, kira-kira setinggi pencakar langit bertingkat 45. Bangunan ini membutuhkan 2.300.000 batu untuk menutupi lahan seluas 5,3 ha. Setiap sisi-nya memiliki panjang 230 m. Setiap batu memiliki volume 1 kubik meter, dan berat beberapa ton. Bagaimana mungkin manusia dapat membangun struktur yang begitu besar, apalagi Peradaban Mesir kuno pada saat itu belum mengenal dengan yang namanya roda?

Lalu bagaimana jika mereka menggunakan kayu gelondongan untuk mempermudah memindahkan batu-batu maha berat itu? Jawabannya tidak masuk akal. Orang-orang Mesir kuno tak akan pernah menebangi pohon yang jumlahnya hanya sedikit itu, apalagi untuk dijadikan kayu gelondongan sebagai sarana untuk mempermudah memindahkan batu. Karena pohon-pohon di sana umumnya adalah pohon kurma yang buahnya diperlukan untuk pangan, sedangkan pohon dan daunnya adalah satu-satunya peneduh untuk melindungi tanah dari kekeringan. Tetapi dari pernyataan di atas tentu mereka harus pernah memiliki kayu gelondongan, sebab jika tidak maka tidak akan didapat penjelasan teknik sekalipun yang selemah-lemahnya tentang pembangunan piramida-piramida itu.

Apakah kayu untuk keperluan itu diimpornya? tentu saja tidak mungkin. Untuk mengimpor kayu diperlukan armada kapal pengangkut yang cukup besar. Setelah kayu itu dibongkar di pelabuhan Alexandria, masih perlu diangkut lagi melalui sungai Nil ke Kairo. Oleh karena Mesir pada waktu membangun piramida besar tidak mempunyai kuda dan gerobak, maka tak ada kemungkinan lain. Gerobak dan kuda tak dikenal orang di Mesir sampai dinasti ke tujuh belas kira-kira tahun 1600 sebelum masehi. Jadi masalahnya sekarang ialah penjelasan yang meyakinkan tentang pengangkutan balok batu itu. Para sarjana tentu akan mengatakan bahwa gelondongan-gelondongan kayu memang dibutuhkan.

Namun belakangan ini, banyak teori yang cukup "gila" bermunculan untuk meyingkap bagaimana sebenarnya piramida besar itu dibangun. Dua teori yang cukup "nyeleneh" menurut pendapat-ku pribadi adalah pernyataan yang menyebutkan bahwa manusia raksasa-lah yang mengangkut dan menyusun batu-batu maha berat itu. Teori lainnya yang juga cukup mengejutkan adalah adanya campur tangan makhuluk asing dalam proses pembangunannya.

Bagaimanapun juga, masih cukup banyak penjelasan yang lebih ilmiah untuk menjelaskan bagaimana proses pengangukatan batu-batu tersebut oleh para pekerja. Ini lebih baik daripada kita harus mempercayai mitos bahwa segerombolan Alien yang datang ke bumi, lalu dengan pesawat UFO-nya itu bergiliran mengangukut batu-batu untuk keperluan pembangunan. Atau mitos manusia raksasa setinggi antara 7- 9 meter yang berbondong-bondong datang ke Giza setelah disewa oleh Fir'aun Mesir sebagai kuli bangunan.

Tahun 1996, Stuart Kirkland Weir menulis sebuah artikel tentang pembangunan piramida dari sudut pandang energi, di dalam Cambridge Archaeological Journal. Ini adalah penelitian gerak dan waktu yang gamblang. Ia meneliti seberapa banyak energi yang dapat dikeluarkan oleh satu orang dalam sehari, dan seberapa banyak energi potensial yang ada di dalam lebih kurang tujuh juta ton batu tersebut. Energi potensial yang dimaksud adalah energi ekstra yang diperoleh sebuah benda ketika kita mengangkatnya dari tanah. Ia menemukan bahwa dalam konteks hari kerja, Piramida Besar membutuhkan sekitar 10 juta hari orang, atau 1.250 orang selama 8.400 hari atau 23 tahun. Jika anda menghitung hari libur, kecelakaan, dan masalah yang berkaitan dengan friksi, sebuah angkatan kerja yang sekitar delapan kali lebih besar (katakanlah 10.000 orang, yakni kurang dari 1% penduduk Mesir pada saat itu) dan bekerja selama seperempat abad akan memiliki waktu untuk menuntaskan pembangunan ini.

Sejarawan Yunani, Herodetus, menulis bahwa kekuatan pembangunan piramida melibatkan 100.000 orang. Disisi lain, ia bisa salah karena ia menulis sekitar 2000 tahun sesudah piramida Mesir dibangun. Di sisi lain, 100.000 akan membuat pekerjaan ia lebih mudah. Dan 100.000 orang berarti 10% populasi, sehingga mengurangi pengangguran dan kerusuhan sosial.

Piramida besar tidaklah terlalu sempurna. Sisi-sisinya berbeda panjang sekitar 18 cm. Piramida ini ridak tegak tetapi sedikit miring pada sudut tenggara. Para arkeolog akhirnya menemukan tambang tempat batu-batu tersebut berasal dan sisa-sisa jalan landai untuk membawa batu-batu itu ke tingkat atas piramida. Sebuah gambar di dinding makam raja dinasti ke-12, Djehutihotep, menunjukkan proses ini dalam beberapa detail. Gambar itu berupa patung raksasa Djehutihotep seberat 60 ton dan tinggi 5 meter yang ditempatkan di atas sebuah wadah besar . Ada empat baris pekerja, 172 orang menarik kuat tali-tali yang terikat pada tepi wadah tersebut. Di bagian depan wadah, ada seorang pria berdiri di atas kaki patung, menuang sejenis cairan pelumas ke bawah wadah itu agar dapat bergerak maju. Dan tentu saja, disana ada sang bos, duduk nyaman di lutut patung, mungkin memberi perintah kepada para pekerja di bawahnya.

Kombinasi dari 60 ton dan 172 pekerja, masing-masing menarik sekitar 330 Kg. Rekontruksi modern menunjukkan bahwa jika menggunakan pelumas, adalah mudah untuk mendapatkan koefisien gesekan sebesar 0,1. Ini berarti setiap orang hanya menarik sekitar 33 kg, angka yang cukup masuk akal bukan?

Dan pada akhirnya, para arkeolog baru saja mulai menemukan sebuah kota yang mengirimkan pekerja yang membangun Piramida Besar. Mereka menemukan jalan, rumah, makam, toko roti, dan semua infrastuktur yang diperlukan untuk mendukung 20.000 penduduk yang sering berpindah.

Edgar Cayce, Spiritualis terkenal Amerika yang menyebut dirinya cenayang, mengatakan bahwa piramida dibangun pada 10.500 SM oleh peradaban yang lebih maju, yang kemudian menyembunyikan rahasia mereka di dalam "Ruang Rahasia" yang tidak dapat ditemukan, dibawah kaki depan Sphinx, dan kemudian hilang.
Ia mungkin benar, piramida dibangun oleh peradan yang lebih maju. Tapi bukan berarti harus dihubungkan-hubungkan dengan alien , sebab perandaban Mesir kuno itu juga bisa dibilang peradaban maju.

Referensi :
*Erich Von Daniken, Chariots of the Gods
*Dr.Karl Kruszelnicky, Great Myth Conception

ATTENTION!! BLOG BARU MUNCUL!!

sori terlambat update! nah saya sudah mempunyai blog baru yaitu Freedom, blog apaan ya????www.freedom-areas2.blogspot.com Blog itu berisi tentang kisah sehari-hari saya yang kagak jelas dan patut untuk diketawain!

Kamis, 15 Juli 2010

Kesalahan-kesalahan fatal pada film

Lagi bosen atau capek, kita pasti akan melakukan kegiatan yang bersifat "fun", salah satunya dengan menonton film. Saya menyarankan, sebaiknya anda memperhatikan film yang anda tonton tersebut, siapa tahu anda menemukan kesalahan fatal si direktur yang membuat kita tertawa terbahak-bahak. Seperti yang saya temukan.

1. Quo Vadis,1951. Film buatan Henryk Sienkiewicz ini adalah film yang luar biasa. Dalam pembuatan film ini, diperlukan 30000 orang pemain ekstra, ditambah dengan 63 ekor singa. Wow gila!!! tu direktur pasti memperhatikan para pemainnya satu-satu. Sangking perhatiannya pada para pemainnya, sang direktor melupakan Background film yang sangat penting. Pada adegan balap chariot, bila diperhatikan secara seksama, anda dapat melihat mobil sport merah melintas di kejauhan. Saat diputar di bioskop, banyak orang yang enonton kembali film ini hanya untuk melihat mobil sport merah nyelonong dalam adegan yang menggambarkan kejadian 19 abad yang lampau.

2. Jurassic Park, 1993. pada bagian awal, para ilmuwan peneliti menemukan fosil nyamuk purba yang sudah mati. Dalam film ini, Nyamuk-nyamuk itu menghisap darah dinosaurus dari berjuta-juta tahun yang lalu, sehingga para ilmuwan dapat menemukan DNA dinosaurus. Ada satu kesalahan pada film ini-Fosil nyamuk purba itu memiliki antena yang panjang jadi sudah jelas nyamuk itu jantan. Padahal kita semua tahu kalau nyamuk betinalah yang menghisapdarah! Untungnya sebagian besar penonton tidak mengetahui tentang fakta ini, sehingga para produser film ini bisa santai saja.

3. TITANIC, 1997. Film  in menceritakan itentang kapal pesiar terkenal yang menabrak batu es besar dan tenggelam pada tahun 1912. Namun pada saat adegan dimana orang-orang berusaha menyelamatkan diri ke perahu karet, kita dapat melihat salah satu orang memakai jam digital. Padahal jam digital belum ada di pasaran sampai pada tahun 1970.





4. Gladiator,2000. Film ini bercerita tentang kehidupan pada jaman kuno. Bila anda punya DVD nya, Fast Forward ke bagian saat Russel Crowe berjalan pulang ke rumahnya- anda dapat melihat ada lintasan traktor modern di tanah.








5. Troy, 2004. bercerita tentang peristiwa yang terjadi di Yunani Kuno. Namun pada awal film, ada beberapa ilama berjalan. Padahal Ilama baru dikenal oleh Eropa pada abad ke-16.

                                                                                                                                   Jason Voorhees

Bocah 8 tahun di Dongguan tidur berbantalkan ular raksasa

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata ular? Pasti jijik, serem, dll. Tapi tidak untuk bocah dari Dongguan provinsi Guangdong, China bernama Bing Zhe yang berusia 8 tahun ini. Ayahnya adalah pengelola kebun binatang kecil, tetapi koleksi hewannya sangat banyak. Termasuk seekor ular Boa berumur 15 tahun dengan panjang 4,2 meter dan berat 70 kilogram yang menjadi "mainan" si Bing Zhe. Kata ayahnya, Bing Zhe sudah bermain-main dengan ular boa ketika baru berumur 9 bulan!!! Holyshit!! Tapi itulah yang terjadi readers, setiap malam ular boa itu dijadikan bantal oleh Bing Zhe dan kadang-kadang, Bing Zhe dan ular Boa itu berpelukan layaknya Teletubies!!!! Berani banget tu bocah, megang saja saya gak berani. Lebih anehnya lagi, ular Boa itu sama sekali tidak pernah melukai Bing Zhe maupun menggigitnya!! Malahan ular Boa itu pernah mengusir ular-ular lain seperti ular kobra yang berusaha menyerang "sahabatnya". Kata ayah Bing Zhe, ular dan Bing Zhe tidak pernah terpisahkan. Bagaimana mungkin seekor ular dapat berperilaku bak anjing peliharaan yang setia seperti ini?


HIPOTESA:
Menurut saya, Bing Zhe dan si ular Boa dapat menjadi seperti itu karena koneksi yang telah dijalankan sejak Bing Zhe kecil. Ayahnya juga seorang pengelola kebun binatang, jadi koneksi si ular sudah terjalin cukup lama. Perlakuan sang ayah dan Bing Zhe terhadap si ular sepertinya sangatlah baik, sehingga si ular dapat meresponnya dengan hal-hal yang baik. Atau mungkin juga si ular telah dilatih sekian lama, sehingga tidak buas oleh Ayahnya Bing Zhe.

Reason I create this blog....

So, readers selamat datang di blog misteri Freedom. Blog yang memuat artikel-artikel misteri tentang dunia ini. Perlu diingatkan, bahwa blog ini tidak memuat tentang setan, hantu,m dsb. Let's think logicaly people! Ada banyak misteri nyata di luar sana. Dan kita hanya membahas tentang hantu?  Gak mungkin kan! Ok, tujuan saya membuat blog ini adalah sebagai hobi sekaligus iseng-iseng, tapi lumayanlah, bisa membantu orang lain. Selamat membaca!




                                                                                                                            Jason Voorhees